Sabtu, 09 Juni 2012

KUMBANG JALANG

KUMBANG JALANG
Aku memang begitu lemah untuk masalah cinta. Tapi satu hal yang aku tau,,penantianku selama  aku bertahun-tahun tidak membuahkan hasil. Namun, aku yakin Allah telah menyiapkan seseorang  yang bisa menerimaku apa adanya. Hanya saja belum saatnya aku bertemu dengan seseorang itu.
Mereka datang bagai kumbang yang menumpang sejenak dikelopak bunga tepian hatiku. Mengumbar janji yang palsu untuk menguji ketegaranku sebagai sekuntum bunga. Aku sangat bersyukur sebab aku tidak termakan bujuk rayuan kumbang-kumbang jalang yang datang. Duri yang membaluti tubuhku masih mampu melindungiku dari kejahilan kumbang-kumbang yang tidak bertanggung jawab itu.
Jika sering aku diuji oleh kumbang, mungkin hal yang biasa. Karena aku juga paham bahwa kumbang ingin bunga yang indah dan tidak ternoda. Wajar-wajar saja jika para kumbang berpetualang dengan senjata rayuan dan janji-janji palsunya. Tapi, sebenarnya mereka bisa melakukan penyeleksian terhadap bunga-bunga tidak dengan rayuan maut dan janji-janji  palsu saja. Mereka bisa menggunakan kejujuran dan sedikit kesabaran, itu menurut ku. Walau kenyataannya,  satu banding seribu ( 1 : 1000 ) kumbang yang seperti itu. Bahkan nyaris tidak ada.
Mereka katakan aku ego, hanya mementingkan diri sendiri. Silahkan orang berargumen apa saja tentang diriku. Karena sebenarnya mereka tidak paham tentang arti komitmen dalam hidup ku. Aku juga sekuntum bunga yang menginginkan kumbang yang indah dan tidak berbisa seperti kebanyakan kumbang yang ada. Apakah itu salah? Tentu tidak, sebab kita semua memiliki hak yang sama untuk mencari cinta. Jika salah kita dalam menjalani cinta, maka luka yang menyakitkan akan menyiksa perjalanan cinta kita.
Karena keragu-raguan yang masih menumpuk disudut hatikulah,,makanya aku tidak dengan begitu mudah mengatakan “iya” pada kumbang yang ingin menabur cinta pada kelopak bunga ku. Pilihan yang sulit memang. Satu sisi aku takut jika aku hanya akan melukai hati kumbang yang menghampiriku, mengapa? karena aku tidak yakin pda kumbang itu. Dan yang paling bahaya adalah, aku tidak yakin pada perasaan ku terhadap kumbang yang terlihat banyak bualan saja. Sebab itu, aku tidak ingin ceroboh dalam menerima dan memberi cinta.
Kumbang yang sudah bertahun-tahun menabur pesona padaku, tidak bisa aku lupakan begitu saja. Mungkin karena aku masih mengharapkannya. Menunggu untuk pecinta sejati, seharusnya tidaklah menjdi masalah. Apalagi jika janji telah diikrarkan... hahahhahhaha sungguh pemandangan yang tragis. Dengan mudahnya mengatakan,,,,”maafkan aku ea”...dia kira... siapa dia!!!!
Semakin banyak rayuan dan janji-janji kumbang jalang yang menghampiriku, aku semakin yakin kalau dia tidak serius. Mungkin hanya ingin mempermainkan perasaan bunga lemah seperti ku. Tapi, maaf aku tidak selemah yang kau kira. Teruslah berjuang untuk cintamu. Dan aku tidak ingin kau kembali. Sebab sekali kau berdusta, tidak menutup kemungkinan kau akan berdusta lagi padaku.. jadi terbanglah tinggi tinggalkan aku. Sebab kau tak layak mendapatkan cintaku... cintaku terlalu suci untuk kumbang sepertimu.
Dengan mudahnya kau katakan,, aku terlalu lama menggantungmu..hahhaha pernahkah kau sadar aku tidak mengerti arti menggantung cinta. Sebab aku belum pernah menjalin cinta dengan kaum Adam. Yang aku tau hanyalah rasa simpati dan kagum sesaat saja padamu. Jika kau serius, harusnya kau sabar menunggu bunga ini dalam meyakinkan hatinya untuk menerima dan memberi cinta padamu kumbang jalang. Memang benar, kalau kau tidak sabar dalam menunggu.. tapi maaf untukmu,,,tidak ada kesempatan lagi. Sebeb telah kututup pintu hatiku untuk kumbang penebar kebohongan sepertimu....... jalani hidupmu..maka akan kujalani hidupku!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar