4
januari 2013 (23:46)
Ya
Allah... aku telah membuatnya menjatuhkan air mata. Sahabat seperti apa aku
ini???? Pantaskah aku disebut sebagai sahabat?? Mungkin tidak!!! Aku terlalu
naif untuknya....
Tidak
ada maksud untuk membuatnya menangis,,tidak sama sekali. Aku juga tidak tau,
kalau kata-kataku adalah penyebab ia menangis...aku juga sedih.
Mengapa
kita harus ribut berselisih paham dan
pendapat karena orang lain... yang pada akhirnya kita yang rugi,,,apa mungkin itu
karena kita berbeda dari teman-teman yang lain.
Satu
kata malam ini yang sudah pernah aku dengar “ latar belakang kita berbeda “
oke,,semua kita memiliki latar belakang yang berbeda. Namun aku tidak pernah
menjadikan itu pembatas untuk kita bersahabat. Malam ini aku juga sama
sepertimu “menangis batin”. Satu hal yang harus kamu ingat sahabatku “aku tidak
pernah melihat latar belakangmu, yang terpenting untuk aku adalah bagaimana
dirimu sekarang”,,untuk menjadi sahabat bukan latar belakang yang
terpenting,,tetapi kepercayaan kepada sesama.
Ya,,aku
memang tidak terlalu banyak tau tentang latar belakangmu, karena kamu tidak mau
membaginya denganku. Tidak masalah, aku yakin kamu bisa menyelesaikan masalah
kecil ini, karena masalah besar saja kamu bisa menghadapinya!!!
Aku
menyadarinya,,,,tapi aku juga ingin kamu menyadarinya. Sama-samalah kita
sadar!! Kamu bilang aku yang terbaik sekaligus yang terjahat di antara
teman-teman lain,,oke aku terima itu, karena memang begitu kenyataannya. Dan
aku juga merasakan hal yang sama.
Aku
menyesal marah malam ini,,,aku menyesal cerewet malam ini..,dan yang paling aku
sesalkan adalah menjawab telphonmu malam ini. Andai aku tidak menjawab
telphonmu malam ini, kita tidak akan begini. Tidak akan ada emosi dan air mata.
Aku
tidak memintamu untuk memilih aku atau mereka. Aku tidak pernah melarangmu
untuk dekat dengan siapapun. Jangan jadikan aku seolah-olah penentu dengan
siapa kamu boleh dekat. Jangan!!
Semua
ini terjadi mungkin karena kita belum mengenal satu sama lain dengan baik. Aku
sakit kamu bilang aku “angin-anginan”,, aku menangis saat ucapanmu seolah-olah
aku yang salah di banding mereka. Jika sahabat aku saja bisa berfikiran
demikian bagaimana dengan yang lain,,orang yang lebih tidak mengenalku???
Aku
benci suasana seperti ini, aku tidak menginginkan suasana seperti ini...aku
inginkan kehangatan dalam bersahabat bukan beku dan dingin serta emosi seperti
ini..BUKAN!!
Benci,
marah, kesal...iya aku merasakan semua itu denganmu,,tapi itu tidak lebih besar
dari rasa sayangku ke kamu!! Jangan bilang kamu tidak berguna dalam hidupku..
kamu salah besar!!! Karena kamu sangat,sangat, dan sangat berguna dalam hidup
aku. Dan tidak perlu aku ungkapkan satu persatu ke kamu.
Kenapa
aku orang pertama yang kamu kabari mengenai keadaan itu?? Aku juga tidak tau,
karena kamu tidak mau memberi tau ku. Padahal ada seseorang yang lebih pantas
tau di banding aku. Namun aku tepis semua fikiran negatif itu dari otak dan
hatiku. Sampai banyak yang bilang aku kedua tetapi di utamakan, hanya saja
saat-saat sedih, kalau bahagia baru dengan yang lain. Sedih aku mendengar
komentar mereka tentang hal itu, tapi hati kecilku menahan untuk tidak larut
dalam komentar itu. Hati kecilku mengatakan,, “karena aku penting buatmu “
tetapi itu hanya anggapanku saja, benar atau tidaknya kamu yang tau sobat!!
Apa
pernah kamu tau,, aku sedih melihatmu seperti itu?? Aku seolah-olah dapat
merasakan sakitmu. Tetapi di depanmu berusaha aku menutupi kesedihan dan
kekhawatiranku terhadapmu. Karena aku tidak ingin menambah beban di pundakmu.
Aku simpan air mataku di depanmu. Tetapi di belakangmu, aku juga sakit,,aku
juga menangis,, aku takut kehilanganmu..takut sekali!! Tetapi tak banyak yang
dapat aku lakukan untukmu..hanya do’a dan do’a sobat!!!
Aku
tidak tau masalah apa yang sedang kamu hadapi sekarang,,,tapi yang jelas aku
yakin kamu kuat. Kalau kamu yakin untuk membaginya denganku aku siap mendengar
dan memberikan solusi jika dibutuhkan. Tetapi jika kamu tidak yakin tidak
apa-apa. Walaupun kita sahabat mungkin ada hal-hal yang sangat pribadi sekali
yang tidak perlu aku tau. Aku memahami hal itu.
Aku
ucapkan terimakasih sobat,, semua komentarmu aku yakin untuk kebaikanku. Hanya
saja kadang-kadang aku merasa itu tidak benar. Maka pahami jugalah aku!! Aku
bukan dia, bukan mereka,, karena setiap kami berbeda. Dan aku harap kamu mau
memahami itu.
Aku
senang, jika kamu sedih orang lain mencemooh atau menghina aku, itu artinya
sebagai sahabat kamu sayang denganku!! Tetapi kamu lebih tau bagimana aku
sebenarnya, jadi biarkan sajalah mereka dengan hinaan mereka. Tanpa kamu
bilangpun aku mengetahuinya sedikit. Memang benar terkadang jarak kita terlalu
jauh,,terkadang aku tidak mengenalimu. Mungkin begitu juga denganmu.
Benar
memang kadang lidah tidak sejalan dengan hati. Hatiku bilang ya, tetapi lidah mengatakan
tidak. Sebagai manusia itu adalah kesalahan besar dalam hidupku. Benar katamu,
bagaimana aku bisa jujur pada orang lain, jika pada diriku sendiri aku tak
mampu untuk jujur. Kamu adalah sahabat sekaligus guru dalam hidupku. Guru yang
tidak ada batas semesternya. Kamu ada setiap saat aku ingin belajar.
Sahabatku...maafkan
aku!!! Aku tidak bermaksud menyakitimu,,,,,, aku tak ingin medengar suara
paraumu,,aku juga tak ingin mendengar tangismu... maafkan aku yang banyak
lumpuh dalam berkata. Aku tidak ingin kamu pindah,,,aku tidak ingin kamu
pergi...TIDAK INGIN!!! Tariklah kata-katamu dulu saat aku hendak pindah, dengan
begitu kamu akan tau.
Jika
kamu merasa aku tidak pantas lagi menajdi
sahabatmu tinggalkan saja aku. Aku akan coba memahaminya,,itu karena aku
tidak baik untukmu!!! Kata-katamu mengandung beribu arti yang tidak aku pahami
maknanya....tinggalkan saja aku jika aku tak pantas lagi menjadi sahabatmu!!!
Akan
aku coba melepas semuanya, tapi kenangan manis dan pahit bersamamu tidak akan
mungkin hilang,,,,semua itu akan tinggal dimemori ku....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar