KUMBANG JALANG
Aku
memang begitu lemah untuk masalah cinta. Tapi satu hal yang aku
tau,,penantianku selama aku
bertahun-tahun tidak membuahkan hasil. Namun, aku yakin Allah telah menyiapkan
seseorang yang bisa menerimaku apa
adanya. Hanya saja belum saatnya aku bertemu dengan seseorang itu.
Mereka
datang bagai kumbang yang menumpang sejenak dikelopak bunga tepian hatiku.
Mengumbar janji yang palsu untuk menguji ketegaranku sebagai sekuntum bunga.
Aku sangat bersyukur sebab aku tidak termakan bujuk rayuan kumbang-kumbang
jalang yang datang. Duri yang membaluti tubuhku masih mampu melindungiku dari
kejahilan kumbang-kumbang yang tidak bertanggung jawab itu.
Jika
sering aku diuji oleh kumbang, mungkin hal yang biasa. Karena aku juga paham
bahwa kumbang ingin bunga yang indah dan tidak ternoda. Wajar-wajar saja jika
para kumbang berpetualang dengan senjata rayuan dan janji-janji palsunya. Tapi,
sebenarnya mereka bisa melakukan penyeleksian terhadap bunga-bunga tidak dengan
rayuan maut dan janji-janji palsu saja.
Mereka bisa menggunakan kejujuran dan sedikit kesabaran, itu menurut ku. Walau
kenyataannya, satu banding seribu ( 1 :
1000 ) kumbang yang seperti itu. Bahkan nyaris tidak ada.
Mereka
katakan aku ego, hanya mementingkan diri sendiri. Silahkan orang berargumen apa
saja tentang diriku. Karena sebenarnya mereka tidak paham tentang arti komitmen
dalam hidup ku. Aku juga sekuntum bunga yang menginginkan kumbang yang indah
dan tidak berbisa seperti kebanyakan kumbang yang ada. Apakah itu salah? Tentu
tidak, sebab kita semua memiliki hak yang sama untuk mencari cinta. Jika salah
kita dalam menjalani cinta, maka luka yang menyakitkan akan menyiksa perjalanan
cinta kita.
Karena
keragu-raguan yang masih menumpuk disudut hatikulah,,makanya aku tidak dengan
begitu mudah mengatakan “iya” pada kumbang yang ingin menabur cinta pada
kelopak bunga ku. Pilihan yang sulit memang. Satu sisi aku takut jika aku hanya
akan melukai hati kumbang yang menghampiriku, mengapa? karena aku tidak yakin
pda kumbang itu. Dan yang paling bahaya adalah, aku tidak yakin pada perasaan
ku terhadap kumbang yang terlihat banyak bualan saja. Sebab itu, aku tidak
ingin ceroboh dalam menerima dan memberi cinta.
Kumbang
yang sudah bertahun-tahun menabur pesona padaku, tidak bisa aku lupakan begitu
saja. Mungkin karena aku masih mengharapkannya. Menunggu untuk pecinta sejati,
seharusnya tidaklah menjdi masalah. Apalagi jika janji telah diikrarkan...
hahahhahhaha sungguh pemandangan yang tragis. Dengan mudahnya
mengatakan,,,,”maafkan aku ea”...dia kira... siapa dia!!!!
Semakin
banyak rayuan dan janji-janji kumbang jalang yang menghampiriku, aku semakin
yakin kalau dia tidak serius. Mungkin hanya ingin mempermainkan perasaan bunga
lemah seperti ku. Tapi, maaf aku tidak selemah yang kau kira. Teruslah berjuang
untuk cintamu. Dan aku tidak ingin kau kembali. Sebab sekali kau berdusta,
tidak menutup kemungkinan kau akan berdusta lagi padaku.. jadi terbanglah
tinggi tinggalkan aku. Sebab kau tak layak mendapatkan cintaku... cintaku
terlalu suci untuk kumbang sepertimu.
Dengan
mudahnya kau katakan,, aku terlalu lama menggantungmu..hahhaha pernahkah kau
sadar aku tidak mengerti arti menggantung cinta. Sebab aku belum pernah
menjalin cinta dengan kaum Adam. Yang aku tau hanyalah rasa simpati dan kagum
sesaat saja padamu. Jika kau serius, harusnya kau sabar menunggu bunga ini
dalam meyakinkan hatinya untuk menerima dan memberi cinta padamu kumbang
jalang. Memang benar, kalau kau tidak sabar dalam menunggu.. tapi maaf
untukmu,,,tidak ada kesempatan lagi. Sebeb telah kututup pintu hatiku untuk
kumbang penebar kebohongan sepertimu....... jalani hidupmu..maka akan kujalani
hidupku!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar